Propinsi Bengkulu adalah salah satu propinsi di Indonesia yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.9 Tahun 1967 jo Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 1968, terletak di bagian Barat Pulau Sumatera, yang terkenal dengan sebutan Bengcoolen dan merupakan tempat tumbuhnya bunga Rafflesia Arnoldi yang merupakan bunga terbesar di dunia.
Propinsi Bengkulu memiliki pesona budaya daerah dan keindahan alamnya yang khas, hutan menghijau dari Utara hingga Selatan, diperkaya dengan potensi yang besar dibidang pertanian, perikanan laut (ekosistim laut) serta pertambangan.
Geografi
Propinsi Bengkulu terletak diantara 2o16' - 3o31' Lintang Selatan dan 101o01' - 103o41' Bujur Timur, terletak di Pantai Barat Pulau Sumatera, Propinsi ini dilintasi oleh pegunungan Bukit Barisan yang membujur dari Utara hingga bagian Selatan Pulau Sumatera. Sebelah Utara, berbatasan dengan Propinsi Sumatera Barat, sebelah Selatan berbatasan dengan Lampung dan Samuderah Hindia, disebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia, sedangkan sebelah Timur berbatasan dengan Sumatera Selatan dan Jambi. Propinsi Bengkulu dengan ibukotanya Bengkulu, berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia, dengan garis pantai sepanjang ± 433 Km. Bagian Timur tanahnya berbukit-bukit dengan dataran tinggi yang subur, sedangkan bagian barat merupakan dataran rendah yang relatif sempit, dari utara ke Selatan diselang selingi daerah yang bergelombang.
Propinsi Bengkulu memiliki luas wilayah 1.978.870 ha atau 19.788,7 Km2, yang secara administrasi terdiri dari 8 Kabupaten dan 1 Kota yaitu Kab. Muko-Muko, Kab. Bengkulu Utara, Kab. Lebong, Kab. Rejang Lebong, Kab. Kepahyang, Kab. Seluma, Kab. Bengkulu Selatan, Kab. Kaur, dan Kota Bengkulu.
Geologi
Tekstur tanah di Propinsi Bengkulu terdiri dari tekstur tanah halus seluas 1.201.529 ha, tekstur tanah agak halus 39.319 ha, tekstur tanah sedang dengan luas 469.247 ha dan tekstur tanah agak kasar seluas 268.755 ha.
Jenis tanah di Propinsi Bengkulu terdiri dari:
Tanah organosol (1,48%), alluvial (5,15%), Regosol (3,58%), assosiasi podsolik merah-kuning - Latosol (41,22%), Latosol (20,81%), Andosol (6,56%), Assosiasi Andosol-Regosol (6,0%), Assosiasi Podsolik coklat-Podsolik Litosol (15,21%).
Topografi
Propinsi Bengkulu pada umumnya memiliki permukaan bergelombang dan berbukit. Berdasarkan kondisi topografi, Propinsi Bengkulu terletak pada 3 (tiga) jalur yaitu:
- Jalur Pertama, daerah dengan ketinggian 100 m di atas permukaan laut, terdapat disepanjang pantai dengan klasifikasi low land dengan luas mencapai 708.435 ha (35,80%);
- Jalur Kedua, daerah dengan ketinggian 1000 m diatas permukaan laut, terletak disebelah Timur jalur pertama, yang merupakan lereng pegunungan Bukit Range. Daerah ini dibagi dua kelompok yaitu : daerah dengan ketinggian 100 - 500 m di atas permukaan laut dengan luas mencapai 625.323 ha (31,60%), dan daerah dengan ketinggian 500 - 1000 m di atas permukaan laut, luasnya mencapai 405.688 (20,50%);
- Jalur Ketiga, daerah dengan ketinggian 1000 - 2000 m di atas permukaan laut, terletak disebelah Timur jalur kedua sampai ke puncak Bukit Barisan.
Iklim
Temperature di Propinsi Bengkulu sepanjang tahun 2002 berkisar antara 31-34oC, sedangkan temperatur minimum adalah 20-23oC. Kelembaban di Propinsi Bengkulu tergolong tinggi yaitu berkisar antara 81%-87.
Musim hujan terjadi pada bulan September sampai dengan Mei, dengan puncaknya pada bulan Desember, dan musim kemarau terjadi pada bulan Mei sampai dengan September. Hari hujan sepanjang tahun 2002 rata-rata mencapai 17 hari hujan per bulan. Curah hujan sepanjang tahun 2002 rata-rata mencapai 295,8 mm. Curah hujan di atas rata-rata terjadi pada bulan Januari, Pebruari, Maret, September, November dan Desember.
Flora dan Fauna
Hutan tropis Propinsi Bengkulu memiliki sumber kekayaan flora dan fauna yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata. Kekayaan flora hutan tropis yang sudah terkenal dan telah menjadi objek wisata hutan adalah bunga Rafflesia Arnoldi, yang terdapat dihutan Kabupaten Bengkulu Utrara, disamping bunga Vanda Hookeriana, kayu Meranti, dll. Sementara kekayaan Fauna yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata adalah Harimau Sumatera, rusa, gajah, kerbau liar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar